Home| Pendidikan Islam | Sastra Muslim | Dunia Islam | Semiotika | Cross Cultural Understanding

Sabtu, 16 November 2013

Keseimbangan Angka-angka Dalam Al Qur’an

Al-Qur'an memikiki keunggulan dalam berbagai dimensi, salah satunya menyangkut keseimbangan penggunaan kata-kata yang digunakan dalam al-Qur'an. Tulisan di bawah ini menunjukkan mengenai hal tersebut.

 

Allah swt berfirman dalam surat al Baqarah, ayat 23: “ Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alqur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah paling tidak satu surat (saja) yang semisal Alqur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.
Dan pada ayat berikutnya Allah swt berfirman:” Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.
Pada dasarnya bahasa Qur`an sedemikian fasih dan indah sehingga setiap orang yang walaupun sedikit memahami bahasa Arab, dengan membaca ataupun mendengar lantunan ayat, dengan sendirinya akan memahami bahwa tidak ada satu orator pun yang dapat berbicara dengan bahasa yang sedemikian rupa fasihnya. Bahasa dan ucapan fasih tersebut tidak mungkin berasal dari manusia. Mukjizat Alquran tidak terbatas pada pengetahuan-pengetahuan mendalam berupa ilmu logika, sosial, keindahan serta kefasihan bahasa dan ilmu tentang rahasia alam gaib yang sangat menakjubkan. Setiap hari terungkap bidang-bidang baru dari keajaiban-keajaiban Alqur’an. Sebagai contoh hingga kini terdapat beberapa hal tentang mukjizat angka dalam Alqur’an yang di jelaskan melalui penelitian secara seksama.

Rabu, 06 Juni 2012

Mualaf Ron Mastro: Temukan Kebenaran dalam Alquran


Saturday, 17 March 2012, 10:02 WIB
 REPUBLIKA.CO.ID, Ron Mastro mungkin tidak menyangka hidayah Allah datang melalui buku karya Harun Yahya dan membawanya menuju Islam. Ia mengisahkan, ketika ia masih kecil, ia dibesarkan oleh keluarga Kristen di Amerika Serikat. Setiap Ahad, Ron pergi ke gereja dan sekolah minggu. Hal yang sama seperti anak-anak Amerika lakukan. Tetapi pada saat berusia sepuluh atau sebelas tahun, Ron berhenti datang ke gereja. Ia tidak bisa menemukan jawaban yang dicarinya. Sedihnya, penjelasan yang ia terima dari gereja tidak memuaskan batinnya.
Selama masa remaja, Ron meninggalkan semua agama dan menjadi atheis. Ron mengaku tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk namun ia sengaja melupakan Tuhan. “Saya lupa bahwa Allah ada dan Allah mengasihi seluruh umat manusia,”katanya kepada Onislam.net.
Di saat usianya beranjak 30 tahun, ia pindah ke Praha, Republik Cheska. Bagi Ron, kota ini adalah kota yang indah dengan arsitektur yang menakjubkan. Suatu hari, ketika Ron dalam perjalanan pulang, ia berhenti di stasiun kereta. “Di stasiun ada toko buku kecil. Saya lihat semua judul dan sebagian besar berbahasa Cheska Saya menemukan satu buku dalam bahasa Inggris karya Harun Yahya. Karena bahasa Cheska saya tidak terlalu baik, saya pilih buku Harun Yahya,”kata Ron.
Kemudian, Ron membawa pulang buku dan mulai membacanya. Ketika ia membaca buku tersebut, ia menyadari bahwa buku tersebut banyak menjawab pertanyaan yang membelenggu hatinya sejak remaja. “Saya mulai mempelajarinya dan semakin banyak hal masuk akal yang saya dapatkan dari buku tersebut. Saya mulai mengerti dan memahami lebih jauh dari sebelumnya,”kata pria plontos itu.
Ia kemudian menemukan alamat website harunyahya.com dan mulai membaca buku-buku lain karya Harun Yahya. Ia menemukan tulisan Harun Yahya sangat menarik dan yang paling penting adalah menjawab pertanyaannya. Ron pun mulai menonton film dokumenter dan film pendek di website dan menemukan hal-hal baru yang mengisi batinnya.
“Karena rasa ingin tahu,  saya berhasil memperoleh salinan Alquran.  Jadi, saya mulai membaca Quran dari surah pertama. Dan saat saya selesai membacanya, beberapa hari kemudian, dalam hati saya saya menyadari bahwa apa yang saya baca  adalah kebenaran. Alhamdulillah,”kata pria berkacamata ini.
Ron akhirnya menyadari bahwa Alquran benar-benar firman Allah yang diwahyukan melalui Nabi Muhammad, saw. Ini menjawab begitu banyak pertanyaan Ron, pertanyaan tentang Yesus, Musa, dan banyak dari nabi Allah yang lain.
“Saya mulai menyadari bahwa jalan Islam adalah cara untuk mengenal Allah, bahwa Islam adalah agama yang benar umat manusia. Saya berhutang banyak kepada  Harun Yahya,”katanya.
Ron kini berada di Jerman dan bekerja di sana. Ia bersyukur dengan apa yang ia miliki. “Saya berdoa setiap hari, dan saya tahu jika saya telah melakukan hal-hal buruk di masa lalu, Allah akan mengampuni dosa saya,” katanya.
Ia mendorong semua orang agar menonton film dokumenter dan  mengeksplorasi buku-buku Harun Yahya.Ia juga mengingatkan untuk membaca Alquran dan mengamalkannya. “Jangan sampai orang di media dan jangan biarkan orang lain menentukan apa Islam itu. Biarkan Islam berbicara sendiri melalui Al Qur'an,”katanya. Sesungguhnya, lanjut Ron, Islam adalah agama seluruh umat manusia, dan benar-benar itu semua dari Allah, Alhamdulillah. “Datanglah untuk memahami firman Allah,”katanya.


Redaktur: Endah Hapsari
Reporter: Lingga Permesti
Sumber: onislam

Sumber:
  1. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/12/03/17/m10bjw-mualaf-ron-mastro-temukan-kebenaran-dalam-alquran

Senin, 28 Mei 2012

Alhamdulillah, Turki Kembali Ajarkan Alquran di Sekolah



Oleh Deden Mauli Darajat*

REPUBLIKA.CO.ID. ANKARA -- Untuk pertama kalinya setelah seratus tahun, pemerintah Republik Turki akan mengajarkan Alquran dan huruf Arab di sekolah-sekolah negeri dan swasta. Hal itu terungkap dalam Simposium Internasional kelima bertema persatuan Islam yang berlangsung di Ankara, Turki, dan dilanjutkan workshop pada Senin (28/5/2012). Ali Kurt, ketua Yayasan Wakaf Hayrat, Turki, sebagai pelaksana simposium, menjelaskan, kementerian pendidikan nasional Turki telah meminta pihaknya untuk menyiapkan konsep dan tenaga guru untuk siswa dengan AlQuran dan tulisan Arab Utsmani di sekolah-sekolah dan madrasah di seluruh pelosok Turki.  "Ini tugas berat yang kami tunggu-tunggu selama ini," katanya.

Jumat, 02 Desember 2011

Al-Qur'an di Mata Islamolog:Imitasi Tradisi Pra-Islam?????

Abraham Geiger: Alquran adalah Mimesis Tradisi Pra-Islam
Sebagai sebuah teks, Alquran dapat dipahami dari sejarah bermulanya teks itu dibentuk dan difungsikan. Salah satu kajian yang mendalami konsep tersebut adalah kritis historis. Dari kajian itu, serta dengan dorongan pengetahuan rasional, dapat ditelusuri teks Alquran dan sejarahnya. Konsep seperti itulah yang mendominasi model penelitian para sarjana Barat sejak abad ke-19. Abraham Geiger (1810-1874), misalnya dianggap sebagai sarjana pertama yang menerapkan pendekatan kritik-historis terhadap Alquran. Bahkan, pada 1883, ia menerbitkan sebuah buku yang berjudul 'Was hat Mohammed aus dem Judentum aufgenommen?' (Dirk Hatwig 2009:241).

Selasa, 22 November 2011

Mushhaf-Mushaf al-Qur'an Berukuran Jumbo

Al-Qur'an Terbesar di Dunia di Pesantren Parung
       JAKARTA (voa-islam.com) – Tidak seperti lazimnya kitab suci Al-Quran yang berukuran kecil, ringan dan bisa dibawa ke mana-mana. Al-Qur’an yang ada di Pondok Pesantren Al-Ashriyah Nurul Iman Parung ini jauh berbeda. Al-Quran raksasa milik pesantren yang terletak di RT 01 RW 01, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor ini memiliki ukuran raksasa, panjangnya mencapai 2 meter dan lebarnya 2,8 meter. Selain itu, terbuat dari pelepah pohon pisang bukan terbuat dari kertas. Isinya lengkap seperti ukuran Al-Qur'an lazimnya, yaitu 30 juz, 114 surat dan 6.666 ayat. Disebut terbesar di dunia karena tidak ada lagi negara yang sanggup membuat Al-Qur’an sebesar ini, selain Filipina. Di Pakistan ada Al-Quran panjangnya 2 meter tapi dibuat dengan cetakan.

Minggu, 20 November 2011

Radikalisasi Marak Karena Umat Islam Enggan Mengaji Al-Quran


     Kian maraknya fenomena radikalisasi pemikiran dan gerakan agama serta fenomena dekadensi moral dan karakter bangsa saat ini tidak dapat dipungkiri kembali. Suryadarma Ali, Menag RI, menyatakan, ""Karakter bangsa saat ini mengalami kemerosotan. Sikap amanah, perilaku baik, dan bertanggung jawab perlahan-lahan mulai pudar. Karena itu, anak-anak bangsa harus dididik sejak dini agar ke depan muncul generasi yang benar-benar baik". Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh karena masyarakat muslim, terutama anak-anak dan remaja mulai enggan mengaji dan mengkaji al-Quran di masjid, mushola atau surau. Bermula dari tidak berfungsinya (disfungsi) "rumah-tangga" sebagai pendidikan awal, termasuk pendidikan al-Qur'an, bagi keluarga, terutama anak-anak. Menag kembali mengatakan, ""Peran orang tua untuk menyuruh anaknya untuk mengaji di rumah setelah shalat maghrib sangat penting sekali. Sebab, ketika orang tua berkumpul dan bersama-sama anak di rumah, itu merupakan proses pendidikan karena ada transfer ilmu pengetahuan saat mereka berinteraksi,"

Rabu, 07 September 2011

Mushaf Cirebon: Kado Istimewa Islam Lokal Untuk Muslim Sedunia


By: DR. KH. Affandi Mochtar, MA.

Dzakara al-Syaykh al-Imâm Abu Muhammad bin ‘Abd-i al-Salâm fî kitâbih-i al-Qawâ’id, anna al-bida’ ‘ala khamsati aqsâm: wâjibah, wa muharramah, wa makrûhah, wa mustahabbah, wa mubâhah. Wa qawluh-u wâjibah, wa min amtsilatihâ tadwîn al-Qur`ân wa al-syarâ`i’ idzâ khîfa ‘alayh-i al-dhaya’...,”. [Al-‘Allamah Abu Bakar al-Sayid al-Bakri bin al-Sayyid Muhammad Syatha al-Dimyathi, I’ânah al-Thâlibîn].


Sekilas Sejarah Kodifikasi al-Qur`an
Al-QUR`AN adalah kitab suci umat Muslim sedunia, Muslim Arab dan non-Arab(‘ajam). Keberadaannya merupakan penunjuk jalan (hud-an) umat Muslim dalam meraih keselamatan, kesuksesan, dan kebahagiaan dunia-akhirat (al-sa’adah fî al-dârayn). Dan bahasa al-Qur`an yang masih gelobal telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad baik dengan ucapan verbal maupun dengan praktik aplikatif. Di samping, karakteristik bahasa al-Qur`an yang gelobal mengandung ambiguitas makna yang tanpa batas, yang diperbolehkan bagi umat Muslim yang kompeten menafsiri atau mentakwil sehingga menghasilkan reproduksi makna yang kaya.