Home| Pendidikan Islam | Sastra Muslim | Dunia Islam | Semiotika | Cross Cultural Understanding

Sabtu, 23 April 2011

Kartini: Kekaguman pada Islam dan al-Qur'an


 

RA Kartini pun Menolak Masuk Kristen & Menentang Politik Kristenisasi
(voa-islam) – Menarik apa yang ditulis sejarawan Muslim Indonesia Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah tentang penolakan Raden Ajeng (RA) Kartini terhadap politik Kristenisasi di Tanah Jawa. Tak banyak buku sejarah yang mengungkap hal ini. Boleh jadi, pihak Barat dan kaum sekuler sengaja menutup-nutupi fakta sejarah ini. Setidaknya ini membuka cakrawala baru bagi penikmat sejarah. Siapa nyana, RA Kartini pernah menolak ajakan sahabat penanya Ny. Van Kol --  asal Belanda itu -- untuk memeluk agama Kristen. Bagi Kartini, beragama Kristen sangat merendahkan derajatnya. Ini, bukti, Kartini memiliki ketauhidan (Islam) yang sangat kokoh, ketika itu.

Jumat, 22 April 2011

MAKNA STUDI AL-QUR'AN

     Al-Qur'an merupakan "kalam Allah" dan "kitab suci" bagi umat Islam. Ia diyakini diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. melalui malak jibril dan berfungsi sebagai petujuk kepada jalan yang diridhai oleh Allah. Dari dulu hingga kini, al-Qur'an tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat muslim, baik ia sebagai teks sendiri, bagian dari pemahaman muslim, dan bagian dari pengalaman [pengamalan] muslim.
    Berkaitan dengan hal tersebut, banyak aspek yang terkait dengan dimensi-dimensi al-Qur'an dan hubungannya dengan manusia. Dimensi-dimensi itulah yang kemudian perlu dipelajari, dipahami, dan dikaji. Proses inilah yang kemudian diberi tajuk "Studi al-Qur'an". Di lihat dari obbjek dan wilayah kajiannya, studi al-Qur'an memiliki makna yang luas, yakni: