Abraham Geiger: Alquran adalah Mimesis Tradisi Pra-Islam
Sebagai sebuah
teks, Alquran dapat dipahami dari sejarah bermulanya teks itu dibentuk dan
difungsikan. Salah satu kajian yang mendalami konsep tersebut adalah kritis
historis. Dari kajian itu, serta dengan dorongan pengetahuan rasional, dapat
ditelusuri teks Alquran dan sejarahnya. Konsep seperti itulah yang mendominasi
model penelitian para sarjana Barat sejak abad ke-19. Abraham Geiger
(1810-1874), misalnya dianggap sebagai sarjana pertama yang menerapkan
pendekatan kritik-historis terhadap Alquran. Bahkan, pada 1883, ia menerbitkan
sebuah buku yang berjudul 'Was hat Mohammed aus dem Judentum aufgenommen?'
(Dirk Hatwig 2009:241).